Rabu, 28 Desember 2016

(Teaser) Twin Princess 'Anastasia' : Chapter 6



Dancing With the Prince. Siapa nih yang pengen berdansa dengan Pangeran? Andaikan saya hidup di negara yang masih memakai sistem Monarki, pastilah saya juga pengen dong ya bisa berdansa dengan Pangeran hehehe ^.^ Well, siapa sih yang gak pengen jadi kayak Cinderella? Menikah dengan Pangeran dan hidup bahagia selamanya. Dongeng banget hehehe ^.^ Weill, berhubung ini memang temanya “Fantasy Romance” dan saya selaku penulis memang terinspirasi Disney Princess jadi ya wajar kale ya kalau kisahnya mirip-mirip kisah para Putri Disney hehehe ^.^

Ada yang penasaran gak sama kelanjutan cerita ini? Sekedar mengingatkan sih, mumpung masih dalam masa promosi E-BOOK Akhir Tahun, tak bosannya saya mengingatkan kalau ada promo akhir tahun dari yang awalnya seharga IDR 55.000 sekarang bisa dibeli di Play Store/Google Play dengan hanya IDR 11.000,00. Murah, kan? Kapan lagi coba bisa beli novel seharga hanya IDR 11.000 aja? Anastasia – Princess In Disguise ini termasuk salah satu pemenang Wattys Awards 2016 loh. Jadi gak rugi deh dibeli, apalagi harganya murah banget kan? Hehehe ^.^ Jika Anda tertarik, cara pembeliannya sudah saya jelaskan di bawah cuplikan novel ini ya... Happy Reading...

“(Teaser) Anastasia, Princess In Disguise : Chapter 6“




Chapter 6 : Dancing Witrh The Prince

“Ahhh... Sepatu ini membuatku lelah,” ujar Anastasia seraya berjalan keluar dari dalam aula pesta dan terduduk di tepi kolam ikan yang memancarkan air terjun buatan yang sangat indah seraya melepas sepatunya.

Merasa kagum dengan banyaknya lampu yang indah, bunga-bunga, air mancur, hiasan-hiasan taman ditambah dengan bintang-bintang yang bersinar indah di langit malam. Anastasia mulai bernyanyi dengan riang. Yup, Annie love sing and she has a beautiful voice too.

Dancing bears, painted wings.
Things I almost remember, and a song someone sings,
Once upon a December.
Someone holds me safe and warm.
Horses prance through a silver storm.
Figures dancing gracefully, across my memory...
Far away, long ago, glowing dim as an ember,
Things my heart used to know, once upon a December,”

(Anastasia – Once Upon A December) 

Anastasia bernyanyi dengan riang dan penuh perasaan, mengungkapkan kerinduannya memiliki sebuah keluarga, keluarga yang selama ini selalu diimpikannya. Dia tidak sadar jika ada sepasang mata yang selalu mengawasinya hingga saat ini.

PLOK PLOK PLOK... Suara tepuk tangan menyadarkan Anastasia dari dunia mimpinya, dia menoleh dan melihat sumber suara tepuk tangan itu saat melihat si pria pelayan muncul di sana.

“Kau?” tanya Anastasia malu saat ada orang yang mendengar nyanyiannya. 
“Suaramu sangat merdu.” puji pria muda berambut pirang itu sambil berjalan mendekatinya dan meletakkan nampan berisi minuman yang dibawanya di salah satu kursi kayu di taman belakang Istana.

Saat berjalan mendekatinya, dari dalam aula terdengar suara alunan melodi yang indah. 
“Apa kau bersedia berdansa denganku?” tanya si pelayan tampan seraya mengulurkan tangan kirinya dan membungkukkan sedikit badannya. Anastasia terdiam bingung sesaat. Dia tak pernah berdansa, dia tak tahu bagaimana caranya.

“Kenapa? Apa kau hanya ingin berdansa dengan Pangeran dan tak mau berdansa dengan pelayan?” kalimat yang terdengar seperti sindiran halus keluar dari mulut si pelayan sambil menatap penuh arti pada Malaikat cantik di hadapannya.

“Tidak. Bukan begitu. Aku bahkan tak berani berharap bisa berdansa dengan Pangeran karena aku sendiri juga pelayan. Hanya saja aku tak bisa berdansa.” jawab Anastasia dengan lancar dan jujur.

Si pelayan tersenyum senang karena itu berarti gadis itu benar-benar baik dan tidak materialistis seperti gadis-gadis pada umumnya.

“Kau tak berharap akan berdansa dengan Pangeran lalu untuk apa kau datang ke Istana?” tanya si pelayan bingung.

“Aku kan juga diundang. Aku datang karena aku tak pernah merasakan pesta itu seperti apa, aku tak pernah merasakan mengenakan gaun yang indah seperti sekarang. Aku datang sebenarnya karena aku penasaran. Aku sama sekali tak berharap Pangeran akan melirikku.” jawab Anastasia jujur dengan matanya yang polos.

“Kenapa? Kau cantik dan baik hati, kenapa kau tak berharap Pangeran akan melirikmu?” tanya si pelayan mengorek lebih jauh lagi.

“Kau bercanda. Pangeran hanya akan menikah dengan Putri, bukan dengan rakyat jelata. Aku hanya seorang pelayan, siapalah aku ini dibandingkan Pangeran? Lagipula, ada begitu banyak gadis cantik dan berkelas di sini, bagaimana bisa Pangeran melirikku di antara ratusan atau bahkan ribuan gadis yang ada? Itu mimpi yang terlalu indah untuk jadi nyata.” jawab Anastasia sambil tertawa.
 
Suara tawanya yang renyah terdengar bagai melodi yang indah di telinga si pelayan itu. Rambutnya yang pirang panjang berkibar-kibar tertiup angin malam yang berhembus sepoi.

“Jadi, kau tak keberatan berdansa denganku kan walau aku seorang pelayan?” tanya si pelayan tampan itu masih berharap.

“Tapi aku tak bisa berdansa. Bagaimana jika nanti aku menginjak kakimu?” tanya Anastasia khawatir dengan ekspresi wajah yang lucu.

“Hahaha...Tidak akan. Aku akan mengajarimu pelan-pelan.” jawab si pelayan seraya kembali membungkuk dan mengulurkan tangan kirinya.

Anastasia tersenyum manis lalu menyambut uluran tangan itu. Begitu lembut. Itu yang dirasakan si pelayan tampan saat pertama kali mereka bersentuhan.

“Jangan marah jika aku menginjak kakimu, ya.” canda Anastasia sambil kembali tersenyum. 
“Aku tidak keberatan jika yang menginjak kakiku adalah seorang gadis cantik.” ujar si pelayan yang membuat pipi gadis itu memerah.

Dengan perlahan mereka berdansa dengan iringan musik dari dalam aula yang terdengar samar-samar. Walau awalnya kaku dan canggung namun Anastasia yang memang gadis yang pintar mampu belajar dengan cepat. Mereka berdansa dengan nyaman sambil sesekali diselingi obrolan dan candaan.

“Aku merasa seperti Putri Cinderella yang berdansa dengan Pangeran,” ujar Anastasia sambil berdansa diiringi alunan lembut suara musik dari dalam aula.

“Kenapa?” tanya si pelayan seraya tersenyum penuh arti. 
“Putri Cinderella dan Sang Pangeran juga berdansa di luar Aula Istana, kan? Mereka juga berdansa di taman Istana, hanya berdua dan bukan di tengah kerumunan orang.” jawab Anastasia ceria.

“Kalau begitu apa kau juga akan menghilang seperti Cinderella dan membuat Pangeran kesulitan menemukanmu?” tanya si pelayan lirih, lebih terdengar sedih.
“APA?” tanya Anastasia dengan bingung.

Si pelayan tampan itu segera menggeleng cepat, meralat ucapannya, “Tidak. Aku hanya iseng saja. Lupakan pertanyaanku yang tadi. Hei, kau cepat belajar, ya. Kau cepat menyesuaikan tariannya.” Alvan mengalihkan pembicaraan. Anastasia memerah malu mendengar pujiannya.

“Itu karena gurunya sangat pintar.” jawab Anastasia malu-malu. Pria muda itu tersenyum, di matanya, gadis itu begitu manis.

“Pertama kali bertemu denganmu kupikir kau adalah orang kaya yang menyebalkan, tidak kusangka kau hanya seorang pelayan yang baik hati dan ramah.” ujar Anastasia polos, yang membuat si pelayan hampir saja tersedak jika saja saat itu dia sedang memakan sesuatu.

“Hhhmmm, iya. Maaf aku sudah kasar padamu sebelumnya.” Hanya itu, karena si pirang tampan itu benar-benar tidak tahu harus menjawab apa.

“Bagaimana keadaan Charlotte?” tanyanya lagi, terdengar cemas. 
“Sudah baikan. Terima kasih atas pertolonganmu waktu itu.” jawab si pelayan lembut. 
“Sama-sama.” jawab Anastasia tulus. 
“Kami belum membalas kebaikanmu.” ujar si pelayan lagi. Mendengar itu, Anastasia menjadi kesal.

Dia mendadak menghentikan dansa mereka dan memandang kesal pada pelayan itu, “Sudah kubilang aku tak mau kalian membicarakannya. Memang kapan aku meminta kalian membalas budi? Apa kau pikir aku menolong adikmu karena aku menginginkan pamrih? Apa kau pikir aku serendah itu?” kesal, Anastasia melepaskan tangan pria tampan yang tadi menggenggamnya saat berdansa dan terduduk dengan kesal di kursi kayu tempat pelayan itu meletakkan nampannya.

“Maaf. Aku tak menyangka aku akan membuatmu kesal.” ujar si pelayan seraya duduk di sampingnya. 
Mendengar Anastasia tidak menjawab, dia lalu mengambil salah satu gelas sampagne yang diletakkan di sampingnya dan menyodorkannya pada gadis itu.

“Apa kau ingin minum? Mungkin saja kau haus setelah bernyanyi dan berdansa.” tawarnya ramah pada Anastasia.

“Terima kasih.” jawab Anastasia seraya meraih gelas dari tangan pria itu dengan cemberut lalu meminumnya, tak tahu jika minuman di gelas itu berisi alkohol yang lumayan keras.

“Suaramu sangat indah.” lagi, pujian si pelayan tampan itu, membuat pipi gadis itu memerah. Spontan kekesalannya menguap bagai asap.

“Boleh aku mengajukan beberapa pertanyaan padamu?” tanya si pria dengan ragu-ragu. 
Anastasia menatapnya penuh tanya, “Aku juga memiliki beberapa pertanyaan untukmu. Boleh aku bertanya lebih dulu?” tanya Anastasia pada pria tampan itu yang mengangguk tanpa berpikir lama.

“Saat aku menabrakmu, kupikir kau adalah orang kaya melihat dari pakaian yang kau kenakan. Tapi sekarang kenapa kau berpakaian seperti pelayan?” tanya Anastasia bingung.

“Aku bekerja di Istana, sudah tentu mereka membayarku sangat mahal. Jadi kurasa wajar jika aku memakai pakaian yang bagus dan mahal. Jika pelayan Istana berpakaian seperti pengemis, bukankah nama baik Keluarga Kerajaan akan tercoreng? Jika mereka tidak bisa mengurus pelayan, lalu bagaimana mereka akan mengurus seluruh rakyat?” ujar si pelayan dengan gayanya yang meyakinkan dan membuat Annie percaya.

“Kau benar.” Jawab Anastasia sambil tertawa canggung dan kembali meneguk minumannya. 
“Siapa namamu?” tanya si pelayan memulai berkenalan dengan resmi. 
“Anastasia.” jawab Anastasia singkat sambil tersenyum manis.

Pria tampan berambut pirang itu hanya menatapnya tanpa berkedip, “Nama yang sama. Aku Sangat berharap kau adalah dia.” ujarnya dalam hati, tersenyum sedih.
“Lalu kau?” tanya Anastasia padanya. 
“Alvan.” jawabnya singkat. 

Sekarang, Annie yang terdiam dan memandangnya penuh kerinduan, “Nama yang sama. Aku Sangat berharap kau adalah dia.” ujar Anastasia dalam hati, mengucapkan kalimat yang sama seraya tersenyum sedih.

“Kenapa memandangku seperti itu?” tanya si pelayan dengan bingung saat melihat Anastasia menatapnya lekat tanpa berkedip.

“Namamu mirip dengan seseorang. Tapi kurasa nama seperti itu memang banyak yang memakainya, kan?” jawab Anastasia seraya memandang ke langit malam dengan sedih.

“Kenapa aku merasa pusing? Ini minuman apa?” tanya Anastasia  beberapa saat kemudian yang merasa kepalanya sudah mulai berputar-putar.
“Ini sampagne. Kau tak pernah minum sampagne?” tanya si pelayan tak enak hati. 
“Tidak. Aku pusing sekarang.” ujar Anastasia lalu ambruk dalam beberapa menit kemudian.

“Anastasia.” panggil si pelayan dengan cemas saat melihat gadis itu terjatuh pingsan di rerumputan di taman belakang istana. Tak tahu harus berbuat apa, si pelayan segera menggendong Anastasia dan mendekapnya erat dalam dadanya dan membawa gadis itu ke kamarnya.

Sepertinya ini akan menjadi malam yang berat untukku,” ujar si pelayan dalam hatinya saat memandang wajah Anastasia yang tertidur dengan damai di atas ranjangnya yang empuk.

Tapi setidaknya dengan begini, Arthur tidak akan memiliki kesempatan untuk memilih gadis ini menjadi pasangan hidupnya.” lanjutnya dalam hati dengan seulas senyum tersungging di bibirnya.

To be continued...

NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category “Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya : @lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi novelnya hehehe ^.^

@@@@@@@

* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu 
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih...
 
 Harga Asli : IDR 55.000
 Harga Promo : IDR 11.000


Tinggal buka Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan Debet/Kredit/potong pulsa.

Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar