Rabu, 28 Desember 2016

(Teaser) Twin Princes 'Anastasia' : Chapter 7



Mulailah kisah Sang Putri Yang Tertukar. Wah, dua orang gadis berwajah mirip barada di satu tempat yang sama. Wah, wah, wah, bakal timbul kesalahpahaman nih. Gimana ya kisah si gadis kembar Anastasia dan Analiece ini? Ada yang penasaran gak? Mumpung masih dalam masa promosi E-BOOK Akhir Tahun, tak bosannya saya mengingatkan kalau ada promo akhir tahun dari yang awalnya seharga IDR 55.000 sekarang bisa dibeli di Play Store/Google Play dengan hanya IDR 11.000,00. Murah kan? Kapan lagi coba bisa beli novel seharga hanya IDR 11.000 aja? Anastasia – Princess In Disguise ini termasuk salah satu pemenang Wattys Awards 2016 loh. Jadi gak rugi deh dibeli, apalagi harganya murah banget kan? Hehehe ^.^ Jika Anda tertarik, cara pembeliannya sudah saya jelaskan di bawah cuplikan novel ini ya... Happy Reading...

“(Teaser) Anastasia, Princess In Disguise : Chapter 7“




Chapter 7 : Putri Yang Tertukar

Arthur berkeliling di seluruh aula mencari gadis berkostum Malaikat yang sudah menarik hatinya, tapi dia tidak menemukannya di mana pun juga. Namun tiba-tiba ekor matanya menangkap siluet seorang gadis berambut pirang panjang dan memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan gadis yang dicarinya. Hanya satu yang membuatnya tak yakin, yaitu warna gaunnya.

“Pink? Bukankah tadi dia mengenakan warna putih dengan sayap di punggungnya?” ujar Arthur dalam hati.

Tapi diam-diam tetap mengikuti gadis itu. Dia melihat gadis itu berjalan dengan terburu-buru di antara para tamu yang hadir dan tak sengaja menabrak seorang pelayan yang membawa nampan.

“Maaf.” ujarnya lirih, dan mengundang tatapan kaget dari para tamu yang lain. Tanpa disadari Arthur, tak hanya dia yang mengawasi sosok itu tapi juga tiga orang wanita yang berdiri di kerumunan para tamu.

“Ibu, itu Annie!” erang Debora Carden geram bercampur kaget. 
“Benar. Itu suaranya! Aku yakin sekali. Dan rambut pirang menyebalkan itu adalah rambutnya. Kenapa dia bisa ada di sini?” ujar Lidya Carden tak kalah kesal.

“Dari mana dia mendapatkan gaun pink yang indah itu?” tanya Ibunya ikut bingung. 
“Ibu, bagaimana jika Pangeran Kedua melihatnya lalu menjadikannya istri?” Debora Carden berseru panik pada ibunya.

“Kalau begitu kita harus membawanya pulang dengan paksa. Dia tak boleh terlihat oleh Pangeran Kedua,” ujar Sang Ibu lalu berjalan mengikuti si gadis bergaun pink yang berjalan ke arah pintu depan aula.

“Aduh, di mana Dimitri? Sepatu ini membuat kakiku sakit. Aku harus kembali ke kereta kudaku dan menggantinya dengan yang baru.” ujar gadis bergaun pink itu dengan kesal. Dia Analiece, Sang Putri Everla.

Analiece berjalan cepat tanpa tahu bahwa ada tiga pasang kaki yang diam-diam mengikutinya berjalan ke arah kereta kudanya yang diparkirkan cukup jauh dari pintu depan Istana.

Well, well... Apa kau sedang ingin bermain menjadi Cinderella, Anastasia sayang?” sindir seorang wanita setengah baya pada Analiece.

Analiece memutar tubuhnya dan memandang bingung tiga orang wanita yang kini berdiri di hadapannya. 
“Kalian siapa? Apa kalian bicara padaku?” tanyanya bingung seraya menuding dirinya sendiri.
“Lihat, Ibu! Dia bersikap seolah tidak mengenali kita. Hebat sekali, Anastasia. Apa kau sudah bertemu Pangeranmu?” sindir Debora Carden tajam.

“APA? ANASTASIA?” ulang Analiece. 
Siapa itu Anastasia? Kenapa mereka memanggilnya Anastasia? 

“Kau harus pulang, kakak sayang. Tidak baik berada di luar rumah malam-malam begini, benarkan Ibu?” ujar Lidya Carden seraya menoleh pada Ibunya yang segera mengeluarkan saputangan dari dalam tas mungilnya.

Wanita itu berjalan mendekati Analiece dan membekap mulutnya, gadis itu berontak sesaat namun beberapa menit kemudian terjatuh lemas karena serangan obat bius yang menyerangnya.

@@@@@@@
    
Analiece terbangun bingung saat menyadari dirinya berada di sebuah kamar yang sempit, berdebu, dan sangat suram dengan ranjang yang sangat kecil dan keras.

“Di mana aku? Kenapa gelap sekali?” tanyanya bingung seraya mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Tak ada penerangan yang layak di kamar itu selain sebuah lampu kecil di atas tempat tidur dan dari jendela kecil yang ada di sebelah kiri kamar itu. Jendela yang bahkan mungkin hanya cukup dimasuki oleh seekor tikus.

Lalu dia melihat sebuah lemari di sebelah kanan tempat tidur dan sebuah meja rias yang lagi-lagi sangat mungil. Dengan bingung dia melangkah ke arah lemari hanya untuk menemukan beberapa baju yang terlihat sangat tidak layak. Warnanya sudah kusam, bau apek lemari mendominasi, serta banyak sekali tambalan di sana-sini. Singkat kata, gaun itu hanya cocok dikenakan oleh pengemis di pinggir jalan.

Analiece melangkah ke arah pintu dan mulai membukanya tapi pintu itu sudah terkunci dari luar. “Hei, lepaskan aku! Aku bukan Anastasia atau siapapun lah namanya. Kalian salah menangkap orang. Aku adalah Putri Mahkota Analiece dari Kerajaan Everla, beraninya kalian menangkapku seperti ini!” teriaknya keras, namun tak ada reaksi.

Tentu saja. Ibu tiri dan kedua saudara tiri Anastasia pasti segera kembali ke pesta dansa itu setelah mengurung Anastasia atau yang mereka kira Anastasia.

Lelah berteriak, akhirnya Analiece memutuskan untuk duduk sejenak di kursi kecil yang ada di depan meja rias itu saat matanya menangkap sesuatu yang membuatnya tak percaya.

Dia melihat sebuah foto seorang gadis cantik berambut pirang dan bermata biru yang mirip dengannya, tersenyum dari dalam foto itu. Itu matanya, rambutnya, hidungnya, alisnya. Singkat kata itu adalah wajahnya. Hanya saja gaun yang dikenakan gadis dalam foto itu terlihat sangat lusuh dan banyak tambalan di mana-mana. Analiece tertegun sesaat. TIDAK. Bagaimana bisa? Siapa dia?

Bingung dan penasaran. Analiece segera membongkar semua laci di meja rias itu untuk mencari sesuatu, entah apa itu, yang bisa memberinya sebuah jawaban. Dan akhirnya pencariannya terjawab saat dia melihat sebuah tanda pengenal ada di dalam laci sebelah kanan meja riasnya.
 
Anastasia Catherine Maunbatten Lockhart.” bacanya di kartu tanda pengenal itu dengan terkejut. Lebih terkejut lagi saat mengetahui bahwa gadis yang berwajah mirip dengannya itu lahir di hari, bulan dan tahun yang sama dengannya. “TIDAK MUNGKIN!” hanya itu kalimat yang mampu dia ucapkan.

@@@@@@@
    
Anastasia sedang berjalan tergesa-gesa menuju rumahnya seraya mengangkat gaun putihnya dan sebelah tangannya menjinjing sepatu high heels yang semalam dikenakannya, berharap dengan bertelanjang kaki dia akan lebih mudah berjalan atau bahkan berlari.

Dia sudah membayangkan jika Ibu tirinya pasti akan memarahinya dan menghukumnya dengan berat jika mengetahui bahwa dia diam-diam menghadiri Pesta Dansa Istana dan bahkan menginap di Istana itu bersama seorang pria tidak dikenal, walaupun tidak terjadi apa pun di antara mereka.

Saat itu masih dini hari, matahari belum menampakkan sinarnya. Masih ada beberapa jam sebelum dia tertangkap basah tidak pulang ke rumah. Demi agar cepat sampai ke rumahnya, Anastasia memilih melewati jalan pintas yang melewati sebuah perkampungan kecil yang terletak bersebelahan dengan sebuah hutan di sebelah selatan perkampungan. Tanpa menyadari bahwa ada beberapa pasang mata yang sedari tadi setia mengawasinya.

“Itu Putri Mahkota Analiece!” Anastasia mendengar teriakan seorang pria yang berada tidak jauh di belakangnya, tapi dia memilih mengabaikannya karena merasa panggilan itu bukan untuknya.

Namun dia salah, derap langkah kaki itu semakin mendekat ke arahnya disertai seruan, “Putri Mahkota Analiece, sekarang saatnya Anda pulang!” ujar pria berseragam biru dan hitam yang terlihat seperti seorang pengawal.

“APA?” hanya itu kalimat yang mampu terucap dari bibir Anastasia yang kebingungan, saat tiba-tiba sekelompok pria tidak dikenal mendadak muncul di hadapannya dan mengepungnya, membuatnya tak mampu melangkah ke mana- mana.

“Tuan, aku tak ada waktu berurusan denganmu. Jika aku tidak segera pulang, Ibu tiriku pasti akan menghukumku. Tolonglah! Dia tidak boleh tahu jika semalaman aku tidak ada di rumah.” pinta Anastasia memelas, tapi sekumpulan orang itu justru berjalan lebih dekat ke arahnya. 

My Apologize, Your Highnesses. Tapi Yang Mulia Raja berpesan jika Anda tak ingin pulang, kami berhak memaksa Anda.” jawab si pengawal yang berdiri di hadapannya seraya membekap mulutnya, lalu sedetik kemudian Anastasia merasa tubuhnya sangat lemas.

To be continued... 

NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category “Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya : @lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi novelnya hehehe ^.^

@@@@@@@

* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu 
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih...
 
 Harga Asli : IDR 55.000
 Harga Promo : IDR 11.000

Tinggal buka Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan Debet/Kredit/potong pulsa.

Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!

Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar