Rabu, 28 Desember 2016

(Teaser) Twin Princess 'Anastasia' : Chapter 3



Masih dengan cupilikan singkat kisah si Putri kembar yang terpisah, Sang Putri yang hidup dalam penyamaran. Tapi yang namanya cuplikan gak boleh banyak-banyak dong ya, kalau pengen tahu kisah yang lebih panjang, bisa dibaca di Wattpad setengah novel (tapi follow dulu authornya @lilianatan1708 karena ceritanya dikunci) dan kalau pengen tahu cerita lengkap hingga tamat, Anda bisa menikmatinya dalam versi novel yang sekarang sedang dalam promo akhir tahun. Jadi dari yang awalnya seharga IDR 55.000 kini sudah bisa didapat dengan hanya IDR 11.000 saja. Murah, kan? Tunggu apalagi? Yuk dibeli...Mumpung lagi promo loh...

“(Teaser) Anastasia, Princess In Disguise : Chapter 3“




Chapter 3 : It’s Like Dejavu


Sementara Sang Putri sedang bingung berpikir, si gadis berambut pirang yang satu lagi akhirnya berhasil mengikuti kedua pria tersebut berlari. Dia melihat seorang gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahun sedang menangis karena dahan pohon yang lumayan besar menimpa kaki kanannya. Beberapa orang pria berusaha memindahkan dahan pohon itu tapi tampak tak berhasil melakukannya. Lalu matanya menangkap sosok pria muda sombong yang tadi ditabraknya.

“Dia?” ujar gadis berambut pirang itu, Anastasia dengan kaget. 
“Kakak, sakit....” isak si gadis kecil dan pria sombong itu segera memeluknya sayang. 
“Jangan khawatir, Charlotte. Kakak akan menolongmu.” jawabnya menenangkan.

“Oh, jadi itu adiknya juga?” ujar Anastasia lalu berjalan pergi menjauh. Tak berapa lama kemudian dia kembali dengan membawa sebuah tali tambang dan melangkah mendekati mereka.

“Ehem, kurasa aku bisa membantu....” ujarnya pada mereka yang hanya menatapnya bingung. 
Melihat gadis itu dan tali tambang di tangannya, sebuah kenanganpun melintas. Pria muda yang memeluk gadis kecil itu spontan berdiri dan berkata bingung, “Kau? Sepertinya kita pernah bertemu....” ujarnya dengan gaya mengingat.

“Tentu saja. Aku yang tadi tak sengaja menumpahkan es krim di bajumu dan kau memakiku dengan kesal.” jawab Anastasia lalu dengan santai mengikatkan tali tambang itu di salah satu dahan pohon di belakang mereka dan sisi lain tali tambang itu diikatkan ke dahan pohon yang menimpa kaki si gadis kecil.

“Tariklah dengan kuat hingga dahannya terangkat.” perintahnya pada para pengawal mereka seraya memberikan ujung tali tambang yang diikatkan di dahan pohon itu lalu berseru pada pria muda yang tadi ditabraknya.

“Dan kau, setelah dahan pohonnya terangkat, segera bawa adikmu dari sana.” perintahnya santai sambil tersenyum. Walau sedikit bingung tapi nyatanya cara itu berhasil. Dan pria yang tadi ditabraknya hanya memandangnya tanpa berkedip tanpa tahu harus berkata apa.

Apa ini hanya kebetulan?” ujarnya dalam hati. 
“Terima kasih, Nona, Kau pintar sekali. Bukan hanya pintar tapi juga sangat cantik.” puji pria muda yang satu lagi, yang tadi diikutinya hingga kemari. Dia tersenyum seraya mengulurkan tangannya mengajak bersalaman.

“Boleh aku tahu namamu? Namaku Arthur. Terima kasih karena sudah menolong adikkku.” ujarnya sopan dan jelas tampak tertarik dengan gadis cantik berambut pirang di hadapannya.

“Tidak perlu mengetahui nama seseorang yang belum tentu akan kau temui lagi. Aku tak sengaja lewat, itu bukan masalah besar.” jawab Anastasia sambil tersenyum tapi tetap menjabat tangannya sejenak.

Pria muda itu tampak terpesona. Belum pernah ada seorang gadis yang bisa menolak pesonanya. 
Dia tampan, tinggi dan tegap, dengan rambut berwarna coklat terang, bola mata berwarna hazel, senyum memikat, sorot mata yang tajam, serta alis yang tebal. Dia sangat mirip dengan kakaknya, kecuali di bagian warna rambut dan warna bola mata mereka.

Arthur lebih meniru Ayahnya yang memiliki rambut berwarna coklat terang dan bola mata bermata hazel, sedang kakaknya berambut pirang lurus dengan bola mata berwarna hijau zaitun sama seperti Ibu mereka. Ditambah lagi, mereka berdua sangat kaya, banyak gadis yang rela menjatuhkan diri mereka di depan kakak beradik itu, tapi mungkin bukan yang satu ini.

“Hei, ayolah. Jangan begitu pelit.” ujar Arthur masih penasaran. 
“Bagaimana kami akan berterima kasih padamu?” tanya Sang kakak pada Anastasia yang hanya tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya ringan.

“Ibu bilang menolong orang itu adalah suatu keharusan jadi tidak boleh meminta imbalan.” jawabnya sambil tersenyum manis. 
“Apa kau akan menghadiri Pesta Dansa Istana besok malam?” tanya Arthur, mendadak ingin tahu. 
“Kenapa kau tanyakan itu?” tanya Anastasia bingung.

“Karena Pangeran Kedua mengundang seluruh gadis yang ada di Kerajaan ini untuk menghadiri Pestanya, kau juga seorang gadis, kan? Berarti kau juga diundang.” jawab Arthur ringan.

Anastasia tersenyum sedih mendengarnya lalu menggeleng pelan, “Aku tak punya uang untuk membeli gaun. Uang yang sudah kutabung selama bertahun-tahun telah dicopet orang siang ini. Sepertinya aku sangat tidak beruntung.” jawab Anastasia dengan sorot mata sedih. Dia benar-benar ingin menghadiri pesta dansa itu.

"Apa kau mau...” ucapan Sang Kakak terpotong saat Anastasia berjalan mendekati gadis kecil itu lalu mengelus rambutnya sayang, “Aku harap kau cepat sembuh, sayang. Lain kali hati-hati, ya.” ujar Anastasia dengan sopan, ramah dan hangat, pada gadis kecil yang duduk di atas tandu, siap dipindahkan.

“Terima kasih, Kakak. Kau bukan hanya cantik tapi juga berhati Malaikat.” jawab si gadis kecil yang membuat si pirang cantik itu tertawa geli dan mengusap-usap rambutnya sayang.

“Sama-sama, sayang. Sampai jumpa lain kali. Itupun jika kita bertemu lagi.” ujarnya ramah lalu mulai melangkah pergi.

“Hei, kau pergi begitu saja? Aku kan belum tahu namamu.” ujar Arthur berteriak memanggil tapi gadis itu hanya tersenyum dan melambaikan tangannya riang.

“Annie...” ujar pria muda berambut pirang yang berdiri di sampingnya. 
“Annie? Itu namanya? Kau tahu dari mana, Kak?” tanya Arthur penasaran. Seperti tersadar dari lamunannya, sang Kakak hanya menggeleng canggung sambil tertawa polos.

“Tidak. Bukan. Aku tak tahu. Aku hanya teringat teman lamaku saat tadi melihatnya.” jawab si Kakak seraya menggaruk rambutnya yang tak gatal.

“Kau juga terpesona padanya? Hei, kau sudah punya tunangan. Ingat itu, Kak. Dia bagianku! Aku akan mencari tahu siapa dia dan membuatnya menikah denganku.” ujar Arthur dengan yakin. Entah kenapa, si Kakak merasakan rasa nyeri dalam hatinya ketika si adik mengucapkan kalimat itu.

To be continued...

NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category “Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya : @lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi novelnya hehehe ^.^

@@@@@@@

* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih... 





Tinggal buka Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan Debet/Kredit/potong pulsa. 

Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!! 

Terima kasih.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar