Rabu, 28 Desember 2016

(Teaser) Twin Princess 'Anastasia' : Chapter 2



Pertemuan tak terduga dengan Sang Putri yang memiliki wajah yang sama dengannya, akan membawa Anastasia menuju takdirnya yang sebenarnya. Takdir yang selama ini tersembunyi dalam hidupnya. Siapakah Anastasia sebenarnya? Mengapa dia bisa memiliki wajah yang sama dengan sang Putri Mahkota? You will know if you read this story...

“(Teaser) Anastasia, Princess In Disguise : Chapter 2“





Chapter 2 : First Time Meeting You


Anastasia dengan gembira berjalan-jalan di pasar untuk berbelanja sekaligus membeli gaun yang murah tapi pantas untuk dikenakannya ke Pesta Dansa Istana, tapi semuanya terjadi di luar rencana saat tiba-tiba seorang pencopet mencopet semua tabungannya saat dia baru saja akan membayar sebuah gaun putih sederhana yang dilihatnya di sebuah pasar.

“Hei, uangku! Pencopet!” teriaknya keras. Tapi percuma saja, pencopet itu sudah menghilang entah ke mana.

Terduduk dengan lesu di depan salah satu pertokoan, Anastasia meratapi nasibnya yang malang. 
“Kau kenapa? Kenapa terlihat sedih seperti itu?” tanya seorang pemuda berambut coklat gelap tapi memiliki bola mata berwarna hijau zaitun yang sangat kontras dengan rambutnya. Dia mengenakan pakaian yang terlihat mahal, layaknya putra bangsawan. Dia duduk di samping Anastasia dan memandangnya bingung.

“Mereka mencopet uang tabunganku, Henry. Aku ingin ke pesta dansa itu. Kau tahu aku tak pernah menghadiri pesta apa pun, kan? Bagiku ini adalah kesempatan langka.” jawab Anastasia masih menunduk sedih.

Pria muda itu hanya tersenyum penuh arti seraya melirik kertas pengumuman Pesta Dansa Istana yang ditempel di sepanjang tembok-tembok di seluruh penjuru kota.

“Kau ingin menjadi Cinderella?” tanya pria muda itu, Henry Wilson dengan senyum misterius di bibirnya. Anastasia mengangguk pelan.

“Bukankah dalam cerita, Cinderella memiliki satu kesempatan untuk menghadiri Pesta Dansa Istana, tapi kenapa Tuhan tidak memberiku kesempatan itu?” ujarnya sedih. Dia menghapus airmatanya dan mulai berdiri, mencoba menerima nasibnya yang mungkin memang buruk.

“Hei, kau mau ke mana?” tanya Henry khawatir. 
“Berbelanja. Tak ada gaun pesta, berarti aku harus kembali menjadi Upik Abu, kan?” jawab Anastasia lesu.

“Kau pasti akan menjadi Cinderella. Percayalah padaku! Aku harus pergi sekarang. Aku akan menemuimu lagi nanti.” hibur Henry lalu berjalan pergi ke arah yang berlawanan dengan sahabatnya.

Henry Wilson dan Anastasia sudah bersahabat sejak masih kecil, tepatnya sejak Anastasia kecil menyelamatkan Henry kecil saat pria muda itu hampir tenggelam di sungai.

Merasa berhutang budi, merekapun berteman baik. Henry adalah putra Perdana Menteri Mendroza tapi dia bukan type tuan muda yang angkuh melainkan sangat ramah, khususnya pada Anastasia. Hanya Henry satu-satunya teman yang dimilikinya.

Ekor mata Anastasia hanya menatap sahabatnya bingung, biasanya Henry selalu bersikeras menemaninya belanja lalu memaksa membawakan barang belanjaannya tapi kali ini dia pergi begitu saja.

“Aneh.” gumam Anastasia tapi segera mengenyahkan pikiran itu. 
Terlalu sedih karena uangnya telah dicuri dan merasa tak memiliki kesempatan untuk menghadiri Pesta Dansa Istana, Anastasia berjalan tanpa konsentrasi hingga menabrak seseorang yang lewat di sampingnya.

“Maaf!” ujar Anastasia pada seorang pria muda yang tak sengaja ditabraknya di sebuah pasar, membuat es krim yang ada di tangan pria muda itu terjatuh mengenai bajunya sendiri.

“Kau mengotori bajuku. Lain kali berhati-hatilah!” ujar pria muda berambut pirang itu dengan dingin lalu berjalan tanpa menoleh lagi.

“Cihh...Sombong sekali. Aku kan sudah minta maaf, Apa semua orang kota begitu sombong?” seru gadis muda itu kesal lalu berjalan lagi seraya memandang kesal punggung pria muda itu.

Dia lewat di depan sebuah butik yang menjual gaun-gaun yang indah dan menatapnya tanpa berkedip saat matanya menangkap pantulan bayangan dirinya sendiri dalam kaca etalase butik itu. Pantulan bayangan dirinya itu menatapnya lekat seraya mengenakan sebuah gaun berwarna merah muda yang indah dengan mahkota berlian di atas kepalanya.

Anastasia menatap pantulan cermin itu dengan kagum tanpa berkedip, begitu juga sebaliknya. 
“Apa aku sedang berkhayal melihat diriku sendiri mengenakan gaun indah dan mahkota? Sepertinya Pesta Dansa Istana benar-benar membuatku berkhayal menjadi seorang Putri Raja. Aku cantik juga jika mengenakan mahkota.” ujar Anastasia dalam hatinya.

Namun ternyata itu bukan khayalan gadis itu semata, karena kenyataannya, di balik etalase toko itu memang ada seorang gadis muda berambut pirang lain yang mengenakan gaun berwarna merah muda dan mahkota di kepalanya yang juga memandangnya dengan bingung.

Terlalu bingung hingga tak tahu bagaimana caranya bereaksi, hingga diapun hanya diam menatap gadis di balik etalase butik itu.

Kekagetannya terhenti saat seseorang berteriak memanggilnya, “Her Royal Highnesses, apa Anda menyukai gaunnya?” tanya seorang wanita setengah baya yang terlihat seperti seorang wanita bangsawan.

Gadis yang dipanggil “Her Royal Highnesses” tersebut terlonjak kaget lalu menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Bersamaan dengan itu, gadis muda berambut pirang yang berada di luar butik itu pun menoleh ke belakang saat mendengar seorang pria muda berwajah tampan dan ramah dengan rambut gondrongnya yang berwarna coklat muda berlari panik seraya berseru “Apa? Kakinya tertimpa dahan pohon?”

“Benar Tuan Muda, kaki adik Anda tertimpa dahan pohon. Kami sudah berusaha memindahkannya tapi tak bisa.” jawab seorang pria yang berlari di sampingnya. Terdorong oleh kebaikan hatinya, gadis muda itu dengan cepat berlari mengikuti kedua pria itu.

Tepat pada saat itu, seorang gadis yang dipanggil “Her Royal Highnesses” tersebut kembali menoleh ke etalase butik itu namun gadis berambut pirang yang berada di luar butik itu sudah tak ada lagi di hadapannya.

“Apa kau pernah melihat bayanganmu sendiri?” tanya gadis berambut pirang yang mengenakan mahkota itu pada pengawalnya. 
“Tentu saja, Yang Mulia. Setiap kali bercermin kita akan melihat bayangan kita, kan?” ujar si pengawal. 

“Bukan dalam cermin. Namun melihatnya berdiri di hadapanmu dan menatapmu secara langsung.” Ujar Sang Putri menjelaskan dengan bingung.

“Mungkinkah Anda sedang melihat Doppleganger Anda, Yang Mulia?” tanya si pengawal berhati-hati. 
“Apa itu Doppleganger? Apa itu sesuatu yang baik atau buruk?” tanya Sang Putri penasaran.

“HHmmm...Ampuni saya, Yang Mulia. Tapi kebanyakan adalah pertanda buruk. Banyak orang mengatakan jika kita melihat bayangan kita sendiri, itu berarti kita akan mati. Jadi seperti sebuah pertanda kematian.” jawab si pengawal dengan hati-hati, takut Sang Putri marah. Tapi Sang Putri hanya terdiam melamun. 
“Begitukah?” ujarnya lirih. 

To be continued...

NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category “Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya : @lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi novelnya hehehe ^.^

@@@@@@@

* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu 
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih...

 Harga Asli : IDR 55.000
 Harga Promo : IDR 11.000

Tinggal buka Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan Debet/Kredit/potong pulsa.

Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar