Rabu, 28 Desember 2016

(Teaser) Twin Princess 'Anastasia' : Chapter 1



Cinderella? Bagaikan dongeng Cinderella, Anastasia Catherine Mauntbatten harus hidup bersama Ibu tiri dan kedua saudara tirinya setelah ayah angkatnya meninggal dunia. Well, tapi apakah kisah ini akan sama dengan kisah dongeng Cinderella? Tentu saja tidak. Gak kreatif dong kalau persis sama Cinderella. Kalau sama, pasti Dewan Juri Wattpad Indonesia tidak akan memilih cerita ini sebagai salah satu pemenang “Hidden Gems” alias “Cerita Kurang Dikenal” dalam kompetisi menulis Online Terbesar di Indonesia “Wattys Awards 2016”. Penasaran? You will know after you read my story...

“(Teaser) Anastasia, Princess In Disguise : Chapter 1“






Chapter 1 : Cinderella ???


Mansion Bangsawan Lockhart, Kerajaan Mendroza. 
Dancing bears, painted wings. Things I almost remember, and a song someone sings, Once upon a December. Someone holds me safe and warm. Horses prance through a silver storm. Figures dancing gracefully, across my memory...Far away, long ago, glowing dim as an ember, things my heart used to know, once upon a December.” seorang gadis berambut pirang dan bermata biru cerah sedang asyik bernyanyi seraya membersihkan jendela-jendela kaca di sekeliling rumahnya.

Semuanya tampak tenang-tenang saja tapi beberapa saat kemudian, gadis itu dikejutkan dengan suara sebuah benda yang hancur dengan keras.

PRANNGGGG... Gadis berambut pirang itu tersentak kaget saat melihat kedua saudara tirinya, Debora Carden dan Lidya Carden sedang tersenyum licik ke arahnya.

“Oh, maafkan aku, Kakak Annie. Aku tak sengaja menyenggol gucinya. Tolong bersihkan, ya! Jangan sampai ada pecahan guci itu yang mengenai kaki kami.” ujar Debora Carden, seorang gadis berambut hitam ikal dan bertubuh sedang dengan menyebalkan. 

Anastasia hanya menarik napas melihat kelakuan kedua saudara tirinya tapi dia tidak memiliki kekuasaan untuk melawan.
“Baik.” jawabnya singkat seraya mendekati pecahan guci itu dan memungutinya.  

Tapi dua gadis jahat itu dengan kejam mendorong Anastasia saat dia sedang berlutut dan sengaja menumpahkan seember penuh air pel-pelan kotor ke atas tubuhnya, lalu menertawakannya saat melihat tubuhnya basah dan kedinginan. 

“Hei, kerjakan yang benar! Jangan malas! Awas kalau sampai ada yang kotor, kami akan menghajarmu.” seru salah seorang gadis berambut ikal hitam dengan kejam, menatap Anastasia dengan bola mata hitamnya yang terlihat sama hitamnya dengan hatinya.

"Baiklah.” lagi, Anastasia hanya menjawab dengan singkat. Dia malas berdebat, dia tahu itu tidak akan ada gunanya. 

“Sudahlah, Annie. Tak perlu kesal. Bukankah selama ini mereka selalu seperti itu.” ujarnya menyemangati dirinya sendiri lalu kembali memunguti pecahan guci mahal itu seraya mengenang kenangan masa kecilnya saat orang tua angkatnya masih hidup. 

Yup, Anastasia diangkat anak oleh sepasang suami istri bangsawan yang baik hati saat mereka melihatnya di Panti Asuhan itu di suatu hari di malam Natal. Anastasia sangat disayang oleh kedua orang tua angkatnya yang memang tidak memiliki anak. 

Untuk sesaat dia benar-benar merasa bahagia, tapi setelah Ibu angkatnya meninggal karena sebuah penyakit dan ayah angkatnya menikah lagi dengan seorang janda yang memiliki dua orang anak perempuan yang sangat tidak menyukainya, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat.

Di depan ayah angkatnya, ibu tirinya selalu bersikap baik dan sayang, tapi setiap kali ayah angkatnya pergi bekerja, dia kerap disiksa dan dimaki. Keadaan bertambah buruk saat ayah angkatnya pun meninggal sehingga mau tidak mau, Anastasia harus tinggal dengan ibu tiri dan kedua saudara tirinya yang jahat.
 
“Aku tidak tahu kenapa semua orang menyukai kisah dongeng Cinderella, bukankah Cinderella sangat malang? Lihat aku! Apa bedanya aku dengan Cinderella.” ujarnya kesal.

“Tapi bukankah Cinderella pada akhirnya akan bahagia? Jadi yang kubutuhkan sekarang adalah bersabar.” ujarnya lagi, menghibur diri.

"Annie, mana makan siangnya? Kenapa belum siap?” suara Ibu tirinya memanggil dengan sangat tidak sabar.
I’m Coming, mommy!” serunya lantang lalu bergegas menuju kamar ibu tirinya di lantai atas. 
“Jam berapa sekarang? Apa saja yang kau kerjakan? Mana makan siangnya?” tanya Sang ibu tiri dengan kasar.

“Aku baru selesai membersihkan rumah, Ibu. Aku akan segera memasak sekarang. Tapi....” dia terdiam sesaat seraya menatap ibu tirinya lekat. 
“Tapi apa?” tanya wanita berambut merah ikal itu tak sabar. 
“Tapi persediaan makanan kita sudah habis dan hanya tersisa telur saja.” jawab Anastasia menjelaskan.

“Ambil ini dan pergilah ke pasar! Ingat, jangan lama-lama karena kami sudah lapar.” ujar ibu tirinya seraya melemparkan beberapa lembar uang kertas ke wajah Anastasia. Anastasia mengangguk lalu mulai memunguti uang-uang itu. Dia kemudian berbalik pergi dari sana tanpa menoleh lagi. Tapi saat dia baru menutup pintu kamar itu, dia tak sengaja mendengar kedua saudara tirinya membicarakan sesuatu yang sepertinya menarik.

“Ibu, apa tidak apa-apa membiarkannya pergi ke pasar?” tanya Debora Carden pada ibunya. 
“Memangnya kenapa?” tanya ibunya tak mengerti. 
“Dia akan melihat pengumuman itu.” jawab Debora was-was. 
“Pengumuman apa, Kak?” tanya adiknya penasaran.

“Pengumuman Pesta Dansa Kerajaan yang akan diselenggarakan besok malam. Istana mengundang semua gadis yang belum menikah di Kerajaan ini untuk menghadiri pesta itu dan gadis yang beruntung mungkin akan menikah dengan Pangeran. Pengumuman itu ditempel di semua sudut kota, bagaimana jika dia melihatnya?” jawab Debora dengan pelan.

“Memangnya kenapa jika dia tahu? Dia tak punya gaun. Dia juga tak punya uang untuk membelinya. Apa kau pikir dia akan ke sana dengan memakai pakaian compang-camping? Yang benar saja!” jawab Lidya santai sambil terus membaca buku.

“Kau benar juga sih.” jawab Debora akhirnya. 
“Sudahlah. Tak perlu pikirkan gadis itu. Yang penting besok pagi kita harus belanja untuk membeli gaun pesta untuk kalian. Ingat, salah satu dari kalian harus bisa menarik perhatian Pangeran Kedua.” ujar Ibunya mengingatkan.

“Daripada Pangeran Kedua sebenarnya aku lebih menyukai Putra Mahkota.” jawab Debora sedih. 
“Putra Mahkota sudah dijodohkan dengan Putri dari Kerajaan Tetangga. Hanya Pangeran Kedua yang tersisa. Ambil saja atau tidak sama sekali.” jawab Ibunya mengingatkan, yang hanya dijawab dengan, “Ibu benar.” dengan lesu oleh kedua putrinya Tanpa mereka sadari, Anastasia menguping semuanya dari balik pintu kamar itu.

Pesta dansa Kerajaan besok malam. Semua gadis yang belum menikah diundang. Itu berarti termasuk aku, kan?” ujar Anastasia dalam hatinya.

Pangeran? Pesta dansa? Aku tak pernah ke pesta sebelumnya, sepertinya ini menarik.” batin Anastasia lalu bergegas menuju kamarnya dan mengambil sebuah kotak kecil yang disimpannya di bawah ranjang.

Di dalam kotak itu dia telah menyimpan sedikit uang yang didapatkannya dari uang sisa belanja selama ini. Dengan gembira Anastasia memeluk uang itu dan berpikir akan menggunakannya untuk membeli sebuah gaun yang indah.

Kerajaan Everla... 
Putri Analiece Elizabeth Windsor, tumbuh di balik tembok Istana dengan segala kemewahan dan kasih sayang dari orang tuanya. Karena ketiga kakak Sang Putri telah gugur saat melawan pemberontakan, Raja dan Permaisuri menganggap Putri Analiece adalah satu-satunya harapan mereka dan curahan kasih sayang orang tuanya. Segala yang dia minta selalu dikabulkan. Namun tak seorangpun pernah melihat wajah Sang Putri karena wajahnya selalu tertutup cadar, kecuali beberapa Dayang Istana, pengawal dan Pengasuh yang paling terpercaya di Istana.

Kenapa? Karena Raja dan Permaisuri takut Sang Putri akan menjadi sasaran pembunuhan para pemberontak seperti kakak-kakaknya saat itu. Putri Analiece bagaikan burung yang terkurung dalam sangkar emas, dia sangat ingin merasakan kebebasan yang tak pernah dia rasakan, tapi dia tahu dia tidak bisa melakukannya karena para pemberontak yang telah membunuh kakak-kakaknya bisa mengincar nyawanya kapan saja. 

Hingga pada suatu hari, Putri Analiece yang tidak ingin dijodohkan dengan seseorang yang tidak dikenalnya, memutuskan untuk melarikan diri dari istana selama beberapa saat untuk merasakan udara kebebasan.

“Aku akan kembali secepatnya, Baginda. Aku hanya ingin mencari tahu calon tunanganku itu orang seperti apa. Jika kami berkenalan saat dia datang ke Istana, dia pasti akan bersikap baik padaku karena tata krama Kerajaan yang mengharuskannya seperti itu, tapi dengan begitu aku takkan pernah tahu kepribadiannya yang sebenarnya. Aku ingin menyamar menjadi rakyat biasa dan melihat secara langsung Pangeran itu, dengan begitu aku akan mengetahui sifat aslinya. Ijinkan aku pergi! Tak perlu khawatirkan para pemberontak itu, mereka tak tahu wajahku. Aku akan segera kembali.” tulis Putri Analiece dalam suratnya sebelum akhirnya dia menyamar menjadi seorang Pelayan dan pergi dari Istana dengan didampingi oleh Pengawal setianya, Dimitri.

To be continued...

NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category “Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya : @lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi novelnya hehehe ^.^

@@@@@@@

* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu 
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih...


 Harga asli : IDR 55.000
 Harga Promo : IDR 11.000

Tinggal buka Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan Debet/Kredit/potong pulsa.

Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!

Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar